Langsung ke konten utama

Siaran Pers: Konferensi Nasional Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (Mataram, 12-14 September 2017)



Bencana tsunami Aceh di penghujung tahun 2004 mengantar momentum perubahan positif signifikan dalam segi perundangan, kebijakan, kelembagaan, perencanaan pembangunan, alokasi sumber daya, dan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana di Indonesia. Capaian-capaian Indonesia ini memungkinkan United Nations Office for Disaster Risk Reduction (ISDR) menganugerahi penghargaan tertinggi berupa Sasakawa Award for Disaster Reduction kepada Dr. Ir. Eko Teguh Paripurno pada Tahun 2009 dan Global Champion for DRR kepada Presiden RI Dr. Susilo Bambang Yudhoyono, 2011. Indonesia telah menjadi salah satu rujukan dan laboratorium dunia atas berbagai upaya pengarusutamaan pengurangan risiko bencana (PRB) dalam pembangunan. Hal terpenting dari paradigma pengarus-utamaan PRB ini adalah pengakuan komunitas sebagai pelaku utama penanggulangan bencana. Komunitas telah menunjukkan peran dan kemampuannya dalam penanggulangan bencana yang lebih baik, misalnyaerupsi Gunung Merapi, Gunung Kelud, banjir di sepanjang Sungai Ciliwung ataupun banjir bandang di Negeri Lima - Maluku Tengah. Kemampuan komunitas mengurangi risiko bencana ditentukan oleh pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengelola ancaman (hazard) dan mengurangi kerentanan serta meningkatkan kapasitasnya.

Memperhatikan praktik-praktik yang baik dari masyarakat dan menimbang perlunya saling bertukar pengalaman, pembelajaran, instrumen dan metodologi serta membangun jaringan kerja pengelolaan risiko bencana berbasis komunitas di Indonesia, para penggiat penanggulangan bencana telah membangun tradisi untuk mengadakan event berkala nasional sejak Simposium Nasional, yang kemudian disebut Konferensi Nasional, Pengurangan Risiko BencanaBerbasis Komunitas di bulan Agustus 2004 di Yogyakarta. Berbekal komitmen dan mandat dari para penggiat penanggulangan bencana tersebut, Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) telah menjadi penyelenggara event nasional ini bekerja sama dengan dengan tuan rumah pemerintah daerah setempat dan kalangan akademisi dan organisasi masyarakat sipil serta komunitas setempat di mana event diadakan dan didukung oleh berbagai pihak di tingkat nasional maupun lokal.

Konferensi tahun ini yang merupakan konferensi ke 13 diadakan pada tanggal 11-13 September 2017, di Lombok, Nusa Tenggara Barat dituan-rumahi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Propinsi NTB dengan didukung oleh Pengurus Besar Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nadhlatul Ulama, Islamic Relief, Muslim Aid, Dompet Dhuafa, Catholic Relief Service (CRS), Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Kementerian Sosial Republik Indonesia, Forum Pengurangan Risiko Bencana Nusa Tenggara Barat, KONSEPSI, KOSLATA, Suara NTB, Humanitarian Forum Indonesia, Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Pengurus IABI Pusat.

Konferensi tahun ini mengangkat tema “Menguatkan Tata Kelola Sumber Daya Berbasis Komunitas Menuju Masyarakat Tangguh Bencana” dengan sasaran:
1. Terpetakannya berbagai permasalahan pokok, kebutuhan, dan tata kelola sumber daya berbasis komunitas;
2. Disepakatinya perangkat pemantauan dan evaluasi PRBBK di Indonesia; dan
3. Adanya kerangka kerja bersama untuk mencapai capaian PRBBK tahun 2018 dan tahun 2019.

Diikuti oleh lebih dari 90 peserta dari berbagai kalangan penggiat penanggulangan bencana di Indonesia, peserta konferensi ini akan berkesempatan mendengarkan warga/komunitas berbagi pengalaman mereka dalam PRBBK lewat paparan mereka di upacara pembukaan oleh Gubernur Propinsi NTB maupun lewat kunjungan lapangan berinteraksi langsung dengan warga. Proses ini akan diperkaya dengan penyajian berbagai makalah tentang pengalaman dari beberapa daerah di Indonesia dan kebijakan pemerintah terkait penanggulangan bencana lewat diskusi-diskusi interaktif yang akan menghantar pada pencapaian sasaran tersebut di atas.

Untuk detail lebih lanjut, silakan hubungi:
H. Iskandar Leman, Ketua Panitia Penyelenggara KNPRBBK XIII via hleman@yahoo.com,
Catur Sudiro, Sekretaris Jenderal, MPBI, via cathy.sudira@gmail.com